Photostream

Selasa, 28 September 2010

4 Kerugian Kaum Hawa Akibat Sex Bebas

Summary:PanicSurfer
Berikut macam kerugian kaum hawa akibat pergaulan yang menganut sex bebas.
Wanita yang menjadi korban perlakuan sex bebas berbeda dengan wanita yang melakukan sex atas dasar suka-sama-suka. Di penjelasan ini kerugian lebih mengarah kepada wanita yang senang mengumbar dasar suka-sama-suka, dan para ABG yang notabene masih bersifat labil.
1. Kehormatan
Wanita yang melakukan sex tanpa ikatan resmi pernikahan sudah telah menjatuhkan dirinya sendiri. Kehormatan yang ada padanya hilang seketika saat itu. Karena pria yang berhubungan dengannya sejak awal tidak pernah menghormatinya sebagai orang yang pantas dihargai. Sering pihak wanita tidak sadar, bahwa pasangannya itu sebenarnya tidak pernah menghormatinya. Buktinya? Berani menyentuh dan melakukan sex bebas.
2. Kesucian yang Tak Ternilai
Tidak bisa lagi mengembalikan sebuah kesucian yang asli dari Tuhan. Jelas lah bahwa dalam sex bebas, wanita menjadi penikmat saja bagi pasangannya. Karena apa?Saat itu akal pikiran dan hati tidak bisa digunakan lagi. Nafsu setan terus menerus berkoar-koar kepada wanita dan pasangannya. Kesucian yang harusnya dihormati dan hanya untuk suami yang sah pun sudah tidak dihiraukan lagi.
3. Hilang Akal Sehat
Bukan berarti gila. Kerugian di sini mengarah pada seorang wanita yang kemudian menyesal, marah, kecewa, menangis karena perbuatan yang dilakukannya. Dia sadar semua hal-hal berharga dalam dirinya sebagai seorang wanita sudah mati. Akal sehat tidak seimbang dengan perasaan. Akibat bisa bunuh diri, kalau tidak pun akan menjadi kan dia pribadi tidak berkualitas.
4. Jatuhnya Martabat Keluarga
Apa yang dilakukan seorang putri akan berakibat pula pada keluarganya, terutama orangtua. Orangtua juga ikut menanggung malu dan bersalah karena tidak bisa mendidik keluarga dengan benar. Di mata masyarakat, orangtua bisa dipandang rendah oleh orang-orang. Benar-benar sex bebas begitu merugikan bukan?
Demikian, hal yang cukup besar menjadi kerugian pihak perempuan jika dia menginjak sex bebas. Saya tidak pernah satu pun melihat untungnya, karena wanita adalah sosok yang sangat dihormati oleh seluruh lapisan masyarakat. Sekali dia menginjak sex bebas, maka hilanglah hak untuk dihormati dalam masyarakat. Lanjutkan pada ringkasan berjudul "Tips Hindari Pergaulan Sex Bebas".


Glitter Text @ Glitterfy.com

xslide1.gif xslide2.gif
Kisah Wanita Pecandu Aborsi

Summary:gnegus
Menarik untuk disimak khususnya wanita. Mendengar kisah seorang wanita asal Puerto Rico yang melakukan 15 kali aborsi dalam 15 tahun akan terasa sangat miris dan menyedihkan. Irene Vilar, wanita yang menulis buku Impossible Motherhood itu pun dijuluki sebagai wanita pecandu aborsi.

Irene Vilar adalah wanita yang terlahir di Puerto Rico pada tahun 1974, dimana saat itu sebanyak 37 persen wanita yang sudah berkeluarga dimandulkan untuk berpartisipasi dalam sebuah studi yang dilakukan Amerika tentang pemakaian pil aborsi.

Wanita yang mengaku telah melakukan 15 kali aborsi dalam 15 tahun itu dilahirkan dari keluarga berantakan. Ibunya adalah seorang pecandu dan pernah menjalani operasi saluran kemih yang memicunya depresi dan akhirnya meninggal dunia karena bunuh diri. Ayah dan kedua kakak laki-lakinya pun merupakan pecandu heroin.

Pada saat duduk di bangku kuliah, Vilar bertemu dengan seorang profesor berumur 50 tahun yang akhirnya menjadi suaminya. Pernikahannya tidak berjalan dengan baik karena sang suami tidak pernah ingin memiliki anak. Ia percaya bahwa memiliki anak hanya akan menghilangkan keinginan dan kemampuan seksualnya.

Selama pernikahannya dengan sang suami yang lebih tua 34 tahun darinya, vilar sudah melakukan 12 kali aborsi. Sejak awal, suaminya selalu berkata bahwa ia menyukai wanita muda dan tidak gampang sakit hati. Ia pun mengatakan bahwa wanita yang punya anak hanya akan menjadi korban gender dan tidak bisa menikmati kebebasan.

Vilar pun menjadi stres dan selalu mencoba membunuh jabang bayi yang dikandungnya setiap kali ia hamil. Namun anehnya, ketika ia sudah berhasil menggugurkan kandungannya, ia jadi ketagihan untuk melakukannya lagi. Ia merasa harus melakukan sesuatu untuk melukai dirinya sendiri.

"Saya selalu mengonsumsi pil aborsi setiap kali hamil. Tapi setelah aborsi yang ke-9 dan 10, saya merasa ada sesuatu yang kurang jika tidak melakukannya lagi. Lalu ketika hamil lagi, saya merasa senang karena dapat melakukan aborsi lagi," ujar Vilar seperti dikutip dari Jezebel.

Vilar akhirnya mengakhir perkawinannya dengan sang professor pada tahun ke-8 pernikahannya. Ia merasa tidak tahan lagi dengan sikap suaminya yang narsis dan suka mengatur.

Ia pun mengaku bahwa keberaniannya membuat buku yang berjudul Impossible Motherhood terinspirasi dari kisah keluarganya yang sebagian besar pecandu narkoba dan juga keadaan ekonominya yang terpuruk.

Namun dalam bukunya itu banyak pertanyaan yang tidak terjawab seperti bagaimana ia bisa hamil beberapa kali? Apa yang terlintas di kepalanya saat melakukan aborsi atau sudah pernahkah ia mencoba cara lain untuk mencegah kehamilan seperti pemakaian kondom?

Para ahli mengatakan bahwa Vilar mungkin mengalami gangguan mental. Namun mereka tidak terlalu terkejut dengan kasus yang dialami Vilar, karena hampir 10 persen wanita yang melakukan aborsi berulang-ulang, biasanya akan kecanduan dan terus melakukannya lagi.

Meskipun Vilar merasa tindakannya sudah membuatnya ketagihan, namun ia merasa sangat terganggu dan tidak ingin ada orang lain yang melakukan hal yang sama seperti dirinya.

Kisah Wanita Pecandu Aborsi Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biochemistry/1935855-kisah-wanita-pecandu-aborsi/